Kepribadian Juga Pengaruhi Kesehatan
jpnn.com - UNTUK memeriksa kesehatan, dokter akan mengecek tekanan darah dan indeks massa tubuh. Menurut ilmuwan, kini dokter seharusnya juga mengkaji kepribadian pasien. Pasalnya kepribadian erat kaitannya terhadap kesehatan, sama seperti riwayat kesehatan keluarga atau kebiasaan merokok.
Menurut para ilmuwan dari Universitas Duke, Carolina Utara, kepribadian menentukan seberapa baik seseorang dalam menjaga kondisi diri. Hal tersebut berpengaruh pada risiko penyakit yang dihadapi dan panjangnya usia.
"Perawatan kesehatan terbaik adalah yang memeriksa seluruh aspek pasien, termasuk bagaimana dampak karakter kepribadian terhadap sikap, perilaku, dan kesehatan mereka," kata peneliti Norman Anderson, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (6/5).
Para ilmuwan memeriksa data dari sebuah studi pengembangan kesehatan di Selandia Baru yang melibatkan 1.037 partisipan kelahiran April 1972 hingga Maret 1973. Para partisipan diperiksa dua tahun sekali sejak lahir hingga berusia 38 tahun.
Pada partisipan usia 26, ilmuwan meminta orang yang mengenal partisipan, seperti orang tua, pasangan, atau sahabat, untuk mendefinisikan karakter mereka.
Dan pada usia 38, partisipan mendapat pemeriksaan fisik untuk menguji fungsi ginjal dan hati, tekanan darah, kebugaran jantung dan paru, peradangan pembuluh darah, serta penyakit terkait gusi.
Ternyata kecermatan atau kejelian merupakan karakter paling penting yang memengaruhi kesehatan masa mendatang.
Orang yang cermat cenderung tidak mengalami gangguan kesehatan dibanding mereka yang kurang cermat. Dalam studi, 45 persen partisipan yang kurang cermat mengalami beberapa masalah kesehatan ketika berusia 38 tahun. Hanya 18 persen saja partisipan dengan karakter cermat yang mengalami masalah kesehatan.