Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keputusan BWF Bikin Ahsan / Hendra Gigit Jari

Kamis, 15 November 2018 – 10:44 WIB
Keputusan BWF Bikin Ahsan / Hendra Gigit Jari - JPNN.COM
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Foto: Badminton Indonesia.

jpnn.com, JAKARTA - Pengumuman mengejutkan dari Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) membuat sejumlah pemain Indonesia harus gigit jari.

Induk organisasi bulu tangkis dunia itu memutuskan tidak akan memasukkan poin di Korea Masters sebagai pertimbangan menuju BWF World Tour Finals yang digelar di Guangzhou, Tiongkok, Desember mendatang.

Ini membuat banyak pemain, terutama yang masih di luar 8 Besar peringkat BWF World Tour (bukan ranking dunia BWF) murka. Pengumuman tersebut diterima oleh PP PBSI Selasa malam (13/11). ''Poin terakhir yang dihitung adalah Syed Modi International Badminton Championships di India pekan depan,'' ujar pelatih ganda putra pelatnas kata Herry Imam Pierngadi.

Herry termasuk yang sangat marah pada keputusan BWF tersebut. Sebab, tiga anak buahnya masih berpeluang menembus persaingan. Yakni M. Ahsan/Hendra Setiawan, Berry Angriawan/Hardianto, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka masing-masing menduduki peringkat 10, 11, 12 klasemen Race to Guangzhou.

Herry beranggapan, jika gagal di Hongkong Open pekan ini, mereka masih bisa berlaga setidaknya di dua turnamen lagi. Yakni Syed Modi dan Korea Masters. Otomatis, jika Korea Masters tidak dihitung, kans mereka bisa dibilang habis.

"Harusnya kalau mau dihitung, ya mulai dari Januari sampai akhir dong. Kalau kayak gini kerjanya sepotong-potong. BWF menurut saya enggak profesional," omel Herry dengan nada kesal.

Dari segi peringkat, ganda gaek Ahsan/Hendra punya peluang paling besar. Pasangan berjuluk The Daddies (para ayah, Red) itu kini mengumpulkan poin 53.780 poin. Syed Modi dan Korea Masters sama-sama berkategori Super 300. Jika di dua turnamen itu mereka bisa juara, atau setidaknya masuk semifinal saja, cukup untuk merangsek ke posisi enam atau tujuh.

Dan kans kedua ayah tersebut menjadi juara di Syed Modi dan Korea Masters cukup besar. Sebab, hampir semua pasangan yang posisinya di atas mereka absen. Misalnya Marcus F. Gideon/Kevin S Sukamuljo maupun Han Chengkai/Zhou Haodong. Di jajaran 9 Besar, yang terjun hanya Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (peringkat 7) dan Takuto Inoue/Yuki Kaneko (peringkat 9).

BWF mengumumkan tidak memasukkan poin di Korea Masters dalam perhitungan ranking ke BWF World Tour Finals

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News