Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keputusan PPP Dukung Ahok Bakal Berimbas ke Pemilu 2019

Kamis, 30 Maret 2017 – 10:51 WIB
Keputusan PPP Dukung Ahok Bakal Berimbas ke Pemilu 2019 - JPNN.COM
Bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Zaenal A Budiyono menilai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang melakukan pertaruhan besar dengan mendukung duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada pilkada DKI. Sebab, selama ini partai berlambang Kakbah itu terus menyuarakan sebagai partai Islam.

Menurut Zainal, sebenarnya tidak ada yang salah secara prosedur dengan keputusan PPP kubu M Romahurmuziy mendukung duet petahana di Pilkada DKI yang beken dengan julukan Ahok-Djarot itu. Namun, prosedur hanya sebagian dari permainan politik.

Pengajar di Universitas Al-Azhar Jakarta itu mengatakan, di luar prosedur ada ideologi, nilai dasar perjuangan, visi dan karakter masing-masing partai. “Bila partai tidak memiliki ideologi yang kuat dipegang para kadernya, maka ia tak lebih dari organisasi biasa, bukan partai politik,” ujar Zainal, Kamis (30/3).

Zainal menegaskan, ideologi dan nilai dasar pula yang menentukan kebijakan partai dalam mewarnai kehidupan suatu bangsa. Misalnya, di luar negeri ada partai hijau yang dalam setiap kebijakannya berorientasi pada kelestarian lingkungan.

Sedangkan PPP, kata Zainal, merupakan partai Islam tertua di Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini. PPP menganut asas Islam yang menjadi ruh perjuangan kader-kadernya.

Pemimpin lembaga kajian Developing Countries Studies Center (DCSC) itu pun menilai keputusan PPP mendukung Ahok sulit untuk dicarikan landasan ideologis maupun historisnya. Bahkan PPP kubu Romahurmuziy ataupun Djan Faridz justru sama-sama bersikap pragmatis karena mengesampingkan asas dan ideologi partai dalam memutuskan kebijakan strategis.

“Pertimbangan pragmatis yang dihadapi kubu Romi saat ini tak lain dengan adanya tekanan dari kubu Djan Faridz yang mengaku lebih berhak memegang SK setelah memenangkan PTUN. Apalagi secara politik kubu Djan memperoleh panggung besar dan luas dari kekuasaan dalam mengekspresikan dukungan kepada Ahok,” ulas Zainal.

Menurutnya, Ahok-Djarot memang diuntungkan dengan dukungan dua kubu di PPP itu. Paling tidak untuk menjadi penguat dalam mendekati kelompok pemilih muslim yang antipati ke Ahok karena menjadi terdakwa perkara penodaan agama.

Pengamat politik Zaenal A Budiyono menilai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang melakukan pertaruhan besar dengan mendukung duet Basuki T Purnama-Djarot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close