Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keramat Sendang Mbah Meyek: Pelarian Putri Tak Mulus, Terkepung, Petir Menyambar

Senin, 02 November 2020 – 08:27 WIB
Keramat Sendang Mbah Meyek: Pelarian Putri Tak Mulus, Terkepung, Petir Menyambar - JPNN.COM
Warga Kampung Bibis Kulon RT 005 RW 007, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari membersihkan kawasan Sendang Mbah Meyek. Foto: DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO

jpnn.com, SURAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat kebiasaan tahunan membersihkan desa dan wayangan di Sendang Mbah Meyek harus diganti dengan bancakan sederhana.

Sendang Mbah Meyek ini terletak di Kampung Bibis Kulon RT 005 RW 007, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Penjaga Sendang Mbah Meyek, Sugimin, 66, menuturkan, pandemi membuat semua kegiatan yang biasanya digelar warga batal.

"Ya untuk sekadar tetap melestarikan kearifan lokal, kami membuat bancakan dan berdoa bersama," katanya seperti dilansir Radar Solo, Minggu (1/11).

Ada yang percaya, jika ritual adat tidak digelar maka keburukan akan muncul dan mengganggu warga di kampung. Bagaimana menurut Sugimin?

Dia menuturkan, 'bersih desa' dan wayangan memang menjadi agenda wajib tiap tahun.

Namun, warga juga harus menyesuaikan kondisi dan situasi saat ini.

Oleh karena itu, rangkaian peringatan Suro dilakukan dengan sederhana.

Keberadaan Sendang Mbah Meyek berawal dari cerita tentang Dyah Sri Widyawatiningrum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News