Kerugian Masyarakat Akibat Bencana Mencapai Rp 10 Miliar
Ketua Koordinator Tagana Kabupaten Tasikmalaya Ade Supriadi mengatakan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya selama tahun 2016 hampir di dominasi oleh longsor, pergeseran tanah dan banjir. Termasuk ada kejadian kebakaran.
Bencana yang terjadi diantaranya, kata dia, longsor di Kampung Sukasari Desa Kawitan Kecamatan Salopa yang mengakibatkan dua rumah ambruk dan jalan amblas. Kemudian pergerakan tanah di Kampung Citeureup Desa Sukapada Kecamatan Pagerageung dan di Kecamatan Sukaraja.
Kemudian, jelas dia, longosor di Kecamatan Cineam, banjir di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal luapan sungai Cilangla dan jembatan gantung jebol di Desa Nagrog Kecamatan Cipatujah. Lalu kemudian longsor di Desa Kersamaju Kecamatan Cigalontang. Longsor di Desa Kutawaringin Kecamatan Salawu.
Lalu, lanjut dia, pergerakan tanah di Kecamatan Salawu. Jalan amblas di Desa Cintajaya Desa Cibalanarik Kecamatan Tanjungjaya, banjir di Kampung Bojongsoban Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik, longsor menutup rel kereta api di Desa Cibahayu Kecamatan Kadipaten dan bencana kecil lainnya yang juga terjadi namun tidak sebesar yang disebutkan.
Menurutnya, di bulan September 2016 memang prediksinya cuaca semakin ekstrem dan diperkirakan sampai akhir tahun 2016. Jadi wajar jika Sabtu 17 September lalu terjadi banyak bencana di Kabupaten Tasikmalaya.
Prediksi sampai akhir tahun 2016, jelas dia, nanti kebanyakan bencana adalah tanah longsor dan pergerakan tanah.
“Kebetulan teman-teman di daerah dan kecamatan kami siagakan untuk mengantisipasi bencana alam,” bebernya.
Menurutn Ade, Tagana sendiri dibantu perbekalan bantuannya dari Dinsos kabupaten dan provinsi termasuk Kementerian sosial. “Melakukan dorongan evakuasi, tanggap darurat dan memberikan bantuan,” tandasnya. (dik/dil/jpnn)