Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas
Jumat, 03 Februari 2012 – 05:15 WIB
"Ini bukan lagi sepak bola. Ini plot untuk menghancurkan negara," ujar Manajer Al-Masry Kamal Abu Ali yang langsung menyatakan mundur setelah kerusuhan.
Sejumlah suporter Al-Masry juga menegaskan bahwa yang pertama memicu kerusuhan bukan pihak mereka. "Ada sejumlah kelompok tak dikenal yang menyusup dan merekalah yang memicu kerusuhan. Mereka bukan dari Port Said. Mereka mirip para preman yang biasa disewa Partai Nasional Demokrat (partainya Mubarak) pada masa-masa pemilu dulu," ujar Farouk Ibrahim, suporter Al-Masry yang hadir dalam laga tersebut.
Keyakinan akan adanya skenario itu juga disuarakan Partai Keadilan dan Kebebasan, sayap politik Ikhwanul Muslimin yang memenangi pemilu legislatif yang baru lalu. "Kerusuhan tersebut dimaksudkan untuk mengganjal proses transisi demokrasi yang damai yang dilakukan partai-partai yang terkait dengan rezim lama," ujar Partai Keadilan dan Kebebasan dalam rilis resminya seperti dikutip Bloomberg.