Kesakralan Tanah dan Air Flobamorata untuk IKN Nusantara
Tanah berikutnya merupakan persembahan dari masyarakat Lewotana, ujung timur pulau Flores. Tanah ini diambil dari kaki Gunung Ile Mandiri yang diyakini sebagai asal muasal manusia pertama yang menghuni kota Larantuka, Ibu Kota Flores Timur.
Satu kilogram tanah juga diberikan masyarakat dari Kampung Anajika, sebuah kampung tua dengan nilai historis budaya dan adat yang sangat kental.
Lalu air dari rahim Flobamorata diambil dari sumber mata air pegunungan Sey Palol, Kabupaten Alor. Masyarakat Adat Pitungbang percaya air tersebut merupakan air sakral yang karuniai oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kabupaten Rote Ndao juga sebagai kabupaten yang mendapat amanat menyerahkan air untuk IKN Nusantara.
Masyarakat Rote Ndao kemudian menyerahkan air dari sumber mata air Oemau yang merupakan sumber mata air terbesar di Rote Ndao.
Kabupaten Sabu Raijua yang juga mendapat amanat dari Gubernur NTT, mempersembahkan air dari sumber mata air Eimada Rai Jiwuwa.
Air terakhir merupakan persembahan dari Kabupaten Lembata. Air kesejukan dan kedamaian untuk Indonesia dari Urumiten, satu-satunya sumber air untuk pertanian lahan basah di Kota Lewoleba.
“Kita akan berbangga karena punya ibu kota negara yang baru yang membawa keadilan sosial untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Gubernur NTT.