Kesehatan Mental Menjadi Pendorong Utama Ketidakhadiran Siswa di Sekolah Australia
![Kesehatan Mental Menjadi Pendorong Utama Ketidakhadiran Siswa di Sekolah Australia Kesehatan Mental Menjadi Pendorong Utama Ketidakhadiran Siswa di Sekolah Australia - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/abc/normal/2023/02/07/kesehatan-mental-menjadi-pendorong-utama-ketidakha-rfxr.jpg)
Anak dari Natasha Coster yang berusia 14 tahun, Nyx, dulu suka sekolah, tetapi masalah kesehatan mental membuatnya susah-payah melewati dua pelajaran sehari
Malah kadang-kadang, ia memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah sama sekali.
"Ketika pergi ke sekolah, ia tidak merasa nyaman masuk ke kelas, jadi ia menghabiskan seluruh waktunya di luar kelas dan duduk-duduk di tangga atau di kantor guru pembimbing, atau dengan staf sekolah," kata Natasha.
"Jika suasana hatinya cukup senang, ia akan duduk di luar kelas sehingga dapat mengikuti kelas, tetapi saat ini, ia tidak senang melakukannya karena banyak siswa lain lewat dan bertanya mengapa ia tidak masuk ke kelas."
Natasha mengatakan guru dan staf pembimbing telah melakukan semua yang mereka bisa lakukan untuk membantunya, tetapi karena sulitnya akses ke perawatan kesehatan mental, bersekolah pun menjadi semakin sulit bagi Nyx.
"Pebimbing di sekolah pada dasarnya mengatakan, 'Jika kamu tidak ingin datang ke sekolah, kami sepenuhnya mengerti, tetaplah di rumah'... dan saya pikir pilihan itu yang akan lebih sering diambil," katanya.
"Kesehatan mental untuk remaja dan berusaha menemukan seseorang yang bisa mengerti sangatlah sulit."
Data baru yang dikeluarkan oleh Komisi Produktivitas di Australia menunjukkan, jumlah anak-anak yang tinggal di rumah dan tidak masuk ke kelas di Australia terus meningkat, baik karena kesehatan mental maupun penyakit lainnya.
Jumlah anak-anak yang tinggal di rumah dan tidak mau masuk ke kelas di Australia terus meningkat, baik karena kesehatan mental maupun penyakit lainnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
-
Nihayatul Wafiroh: Kesehatan Mental dan Spritual Penting Sebagai Fondasi Kehidupan
Senin, 23 Desember 2024 – 14:10 WIB -
34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional
Jumat, 20 Desember 2024 – 11:31 WIB -
Ridwan Kamil Sebut Programnya Tangani Stres Warga Jakarta Bukan Cuma Mobil Curhat
Kamis, 21 November 2024 – 15:31 WIB
JPNN VIDEO
-
PP INI Irfan Ardiansyah Bakal Selenggarakan Ujian Kode Etik Notaris
-
Jerome Kurnia dan Nadya Arina Meriahkan Gala Premiere Film 'Rahasia Rasa
-
Joelle, Restoran Prancis di Jakarta Hadirkan Cita Rasa Autentik dengan Suasana Elegan
-
4 Menteri Ini Layak Kena Reshuffle, Oknum TNI Tembak Korban dari Jarak Dekat | Reaction JPNN
-
Jumbo jadi Film Animasi Indonesia Pertama yang Bakal Dirilis di 17 Negara
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
Jumat, 14 Februari 2025 – 23:43 WIB - ABC Indonesia
Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
Jumat, 14 Februari 2025 – 22:46 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
Rabu, 12 Februari 2025 – 23:41 WIB - ABC Indonesia
Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
Rabu, 12 Februari 2025 – 23:03 WIB
- Humaniora
Pejabat Penting Ini Lebih Suka Menyebut ASN, Bukan PPPK
Senin, 17 Februari 2025 – 04:15 WIB - Humaniora
Kado Terakhir, Status 230 Honorer Berubah menjadi Lulus
Senin, 17 Februari 2025 – 04:33 WIB - Kriminal
Tim Bareskrim Bergerak ke Pasaman Barat Sumbar, Hasilnya Luar Biasa
Senin, 17 Februari 2025 – 04:00 WIB - Olahraga
Indra Sjafri Sebut Timnas Indonesia Lemah Antisipasi Umpan Silang
Senin, 17 Februari 2025 – 02:00 WIB - Kriminal
Pesta Malam Berujung Maut di Rejang Lebong, 2 Nyawa Melayang
Senin, 17 Februari 2025 – 02:00 WIB