Ketegangan Meningkat di Semenanjung Korea
Selasa, 10 Maret 2009 – 13:53 WIB
Para analis menduga, bahwa tindakan tegas Korut merupakan respon dari kebijakan Presiden AS Barrack Obama yang mulai memperhatikan wilayah-wilayah konflik di sejumlah negara. Selain itu, kemarahan Korut merupakan akibat dari pembatalan kebijakan bantuan ekonomi oleh Presiden Korsel Lee Myung-Bak, yang telah disepakati oleh pemerintah sebelumnya.
Sementara, AS dan Korsel menegaskan, bahwa upaya peluncuran satelit untuk tujuan apapun oleh Korut, akan melanggar resolusi PBB tahun 2006, saat negara komunis tersebut melakukan ujicoba nuklir. "Apapun alasannya, apakah peluncuran satelit atau yang lain, tak ada bedanya. Mereka akan melanggar resolusi DK PBB 1718," tandas Dubes AS untuk Korut, Stephen Bosworth, Senin (2/3)
Bosworth sendiri telah mengikuti pertemuan di Beijing, Tokyo dan Seoul, dalam rangka meredam Korut dan negara lainnya untuk perjanjian pelucutan nuklir. (cak/ami)