Ketegangan Rusia - Ukraina Bisa Bikin Harga BBM hingga LPG Naik
Di sisi lain, Bhima mengatakan subsidi energi akan bengkak cukup signifikan karena pada asumsi makro APBN, harga minyak hanya tercatat USD 63 per barel.
Menurut dia, gap antara harga minyak yang ditetapkan baik di dalam APBN dengan yang riil di lapangan sudah terlalu jauh. Kondisi itu pasti berimbas pada pembengkakan subsidi energi yang signifikan.
Oleh karena itu, Bhima mendesak pemerintah segera melakukan perubahan APBN untuk menyesuaikan kembali beberapa indikator, khususnya nilai tukar rupiah dan juga inflasi.
Bhima pun menyarankan agar pemerintah menambah alokasi subsidi energi.
Baca Juga: Ibu-ibu Harus Tahu, Ada Kabar Baik dari Mendag Lutfi Soal Stok Minyak Goreng
Selain itu pemerintah hendaknya mencegah Pertamina jangan terburu-buru melakukan kenaikan harga BBM Pertamax dan Pertalite, setidaknya sampai semester I atau setelah Lebaran 2022. (mcr28/fat/jpnn)