Ketika Banyuwangi Punya Bandara dan Penerbangan Komersial
Makan Korban Dua Bupati, Terealisasi di Tukang JahitKamis, 30 Desember 2010 – 08:23 WIB
Tawaran tersebut, tampaknya, menarik minat PT Sky Aviation. Dalam waktu tidak terlalu lama, negosiasi dilakukan dan akhirnya PT Sky Aviation memutuskan untuk membuka rute penerbangan dari Bandara Blimbingsari ke Surabaya dan Denpasar. Direktur PT Sky Aviation Krisman Tarigan mengungkapkan, rute penerbangan dari Bandara Blimbingsari itu dibuka berkat kegigihan Bupati Anas. "Tanpa kegigihan Bupati Abdullah Azwar Anas, penerbangan ini tidak akan terwujud," ujarnya.
Dengan dibukanya rute penerbangan tersebut, kata dia, transportasi dari dan ke Banyuwangi bisa dilakukan secara lebih efisien. Semula, perjalanan darat dari Banyuwangi ke Surabaya harus ditempuh dalam tujuh hingga delapan jam. Namun, dengan penerbangan, perjalanan Banyuwangi-Surabaya bisa ditempuh kurang dari sejam.
"Begitu juga ke Denpasar, yang semula ditempuh empat hingga lima jam, kini bisa dilalui kurang dari sejam," katanya. Untuk tahap pertama, PT Sky Aviation membuka penerbangan tiga kali dalam seminggu. Yakni Rabu, Jumat, dan Senin. Penerbangan itu menggunakan pesawat jenis Grand Caravan dengan sembilan tempat duduk. Jika respons masyarakat Banyuwangi bagus, kata Krisman, akhir Januari 2011 pihaknya mengoperasikan pesawat jenis Fokker-50. "Januari mendatang kami mendatangkan enam pesawat jenis Fokker-50 dari Belanda," jelasnya.