Ketika Ibu Disebut Kurang Ajar, Istri pun Marah Sampai ke Pengadilan
jpnn.com, SURABAYA - Punya mertua ada enak dan enggaknya. Enaknya bisa menikmati fasilitas mewah tanpa susah-susah kerja.
Enggak enaknya ketia semua fasilitas itu sering diungkit di depan khalayak umum. Bikin malu.
==============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
==============================
Sebagai suami, Donjuan, 37, merasa harga dirinya tercabik-cabik. Sebab, di mana dan kapan pun berada, si mertua selalu mengungkit-ungkit empat rumah yang dibeli untuk menantunya tersebut.
“Saya lho enggak pernah minta sama mertua. Ya dia beli rumah, dan diatasnamakan istri saya. Sudah gitu saja. Saya nggak pernah ngemis-ngemis minta rumah, kok,” kata Donjuan di sela-sela sidang gugatan cerai istrinya, sebut Karin, 34, di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Jumat (26/5).
Satu rumah pemberian mertua di kawasan Gayungsari ditempati oleh Donjuan, tiga rumah lainnya dikontrakkan.
“Pikirku dari pada tidak menghasilkan, ya tak kontrakkan. Lha pengennya mertua itu aku tinggali aja sendiri dari pada dikontrakkan,” kata Donjuan.
Menurut Donjuan, jika ditinggali sendiri tentu akan menambah biaya hidupnya. Ia harus merawat empat rumah sekaligus.