Ketika Perekonomian Jordania Kehilangan Oksigen Akibat Revolusi Arab
Amphitheater Menyisakan Aktivitas Pekerja KonstruksiSabtu, 05 Maret 2011 – 08:08 WIB
"Anda turis pertama yang datang ke sini hari ini (Kamis lalu)," kata Aziz Ahmet, salah seorang penjaga Masjid Biru.
Apa yang terjadi? Hussein menyebut memanasnya geopolitik di kawasan Arab dan Timur Tengah sebagai penyebab. Begitu "Revolusi Arab" mulai berkobar di Tunisia, kemudian menjalar ke Mesir, Yaman, dan kini Libya, gelagat penurunan jumlah wisatawan asing mulai terlihat. Termasuk para wisatawan regional dari kawasan yang sama.
Bisa jadi para wisatawan itu berpikir dua kali. Mereka khawatir akan terjebak di tengah-tengah konflik politik di kawasan Arab dan Timur Tengah yang acap berujung darah. Kerusuhan di Mesir dulu, contohnya, menewaskan ratusan orang. Di Libya, jumlahnya malah lebih banyak lagi, mencapai ribuan.