Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi

Sempat Nyaris Mundur saat Diminta Melepas Jilbab

Minggu, 19 April 2015 – 19:27 WIB
Ketika Polda Sumsel Merekrut Enam Penghafal Alquran Menjadi Polisi - JPNN.COM
Bripda Rizka Munawwaroh (kiri) berlatih hafalan Alquran di hadapan rekan-rekan dan pembinanya di masjid Polda Sumsel, Kamis (16/4). Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

jpnn.com - Sejak tahun lalu, Polda Sumatera Selatan membuat terobosan dalam merekrut polisi baru. Yakni, melalui jalur hafiz atau penghafal Alquran. Mereka mendapatkan enam polisi muda. Seorang di antaranya perempuan.

Laporan Bayu Putera, Palembang

LANTUNAN ayat suci Alquran terdengar lembut di ruang utama masjid Mapolda Sumatera Selatan, Kamis (16/4). Suara merdu itu berasal dari seorang polwan berjilbab yang duduk di salah satu sudut ruang utama. Matanya terpejam, namun bibirnya tidak putus melamatkan surah Al Baqarah ayat 104-105.

Polwan itu bernama Bripda Rizka Munawwaroh, satu di antara enam hafiz yang direkrut Polda Sumsel. Dia adalah satu-satunya hafizah karena lima rekannya laki-laki. Siang itu dia sedang melakukan taqrir atau mengulang hafalan di bawah bimbingan salah seorang rekannya, Bripda Jamzan, yang telah hafal 30 juz.

Setelah sesi taqrir, Rizka masih menyempatkan bercanda dengan lima rekannya. Beberapa rekannya mencandai polwan belia itu dengan memanggilnya Humaira (panggilan Nabi Muhammad kepada istrinya, Aisyah). Tak pelak, Rizka pun tersipu.

Rizka direkrut sebagai polisi di lingkungan Polda Sumsel bersama lima hafiz lainnya. Yakni, Jamzan, Muhammad Husein, M. Galeh Prima, Muhammad Arif Rafli, dan Welly Kaswara. Mereka direkrut secara khusus oleh Saiful Arifin dan Bripka Mudholal, staf di Biro SDM Polda Sumsel, setelah mendapat instruksi dari Karo SDM Kombes Mustaqim.

Upaya talent scouting itu tidak berlangsung mudah. Enam anak muda tersebut mengaku sebelumnya tidak membayangkan akan menjadi anggota polisi. Apalagi mereka sempat sedikit resistan dengan sistem rekrutmen Polri karena mengira dibutuhkan biaya untuk menjadi polisi.

’’Saya berupaya terus meyakinkan ustadnya Rizka bahwa rekrutmen Polri tidak dipungut biaya,’’ tutur Bripka Mudholal ketika ditemui Jawa Pos di Mapolda Sumsel, Kamis lalu.

Sejak tahun lalu, Polda Sumatera Selatan membuat terobosan dalam merekrut polisi baru. Yakni, melalui jalur hafiz atau penghafal Alquran. Mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News