Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketika Ribuan Kelelawar Tiba-tiba Menghilang, Pertanda Ada Perselingkuhan

Rabu, 17 Februari 2016 – 00:43 WIB
Ketika Ribuan Kelelawar Tiba-tiba Menghilang, Pertanda Ada Perselingkuhan - JPNN.COM
Pantai Kelelawar di Watubangga, Kolaka. Foto: Kendari Pos/JPG

jpnn.com - DESTINASI wisata Pantai Poturua di Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka semakin popular. Lokasi ini terkenal karena ribuan kelelawar bersarang pada pohon pinus yang ada di pantai. Lokasi itu juga dikenal dengan nama Pantai Kelelawar. Masyarakat sekitar meyakini, jika kelelawar tersebut menghilang dalam beberapa hari, pertanda akan ada bencana besar.

Zulfadli Nur-Kolaka

Berbagai  tanda alam terdeteksi melalui perilaku hewan atau binatang yang ada di sekitarnya. Sebelum ada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), masyarakat hanya mendeteksi hujan akan turun saat suara-suara kodok mulai ribut. 

Begitu juga kondisi di Pantai Kelelawar, Kolaka. Masyarakat masih meyakini sampai saat ini bahwa, jika ribuan kelelawar yang ada di pohon pinus sekitar pantai menghilang tiba-tiba, mereka pun cukup waswas. Mereka yakin jika akan datang sebuah bencana di daerah tersebut. Entah banjir atau bencana alam lainnya.

Penjaga Pantai Poturua, Sukri mengungkapkan, ribuan kelelawar itu sudah menghuni pohon-pohon di sekitar pantai sejak puluhan tahun silam. Hanya saja, ia tidak mengetahui persis tepatnya tahun berapa kelelawar itu mulai bermukim di pantai itu. Ia juga tidak mengetahui darimana kelelawar itu berasal. Tetapi menurut Sukri, kelelawar itu dapat menjadi peringatan bagi warga desa setempat jika akan terjadi musibah.

"Kelelawar itu bisa jadi tanda bagi kami. Kalau sebagian besar kelelawar itu pergi, berarti akan ada bencana di Watubangga seperti banjir, perselingkuhan, wabah penyakit atau ada orang yang mau meninggal," ungkap Sukri.

Sukri bercerita, kelelawar itu pernah tiba-tiba berkurang drastis. Setelah beberapa hari kemudian, terjadi banjir. Selain itu, kejadian itu juga menjadi tanda bahwa adanya pertengkaran dalam rumah tangga yang berakhir pada perceraian.

"Biasanya juga, kalau itu kelelawar pergi, berarti ada yang mau cerai karena persoalan perselingkuhan," ujarnya. Secara ilmiah sangat tidak rasional jika ada pasangan yang akan bercerai karena faktor perselingkuhan dapat diketahui dari perilaku kelelawar itu. Namun Sukri sangat meyakininya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News