Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
Sementara di luar Australia, khususnya di Amerika Serikat, generasi muda Yahudi semakin menentang Israel karena perlakuan mereka terhadap warga Palestina, terlebih setelah melihat kematian puluhan ribu orang di Gaza yang terlihat nyata di jejaring sosial.
"Saya terkejut dengan kebrutalan serangan Hamas yang menargetkan warga sipil Israel di wilayah selatan Israel. Dan saya tahu dampaknya akan sangat dahsyat bagi warga Palestina di Gaza."
"Sehari setelah 7 Oktober, terlihat jelas ada perpecahan dalam komunitas Yahudi di sekitar Israel dan Zionisme, yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, dan ini akan meledak."
Profesor Rutland, mengutip survei pada bulan Juni 2023, mengatakan 77 persen orang Yahudi di Australia mengidentifikasi diri mereka sebagai Zionis.
"Zionisme adalah hak Yahudi untuk menentukan nasib sendiri, yaitu hak bagi Israel untuk eksis sebagai negara bagi orang-orang Yahudi. Ini sangat penting, karena sebagian besar komunitas kami adalah komunitas setelah kejadian Holocaust,” katanya.
"Saya benar-benar berpikir kalau generasi muda Yahudi, khususnya di universitas, lebih dipengaruhi oleh narasi anti-Zionis. Tapi banyak dari mereka yang tidak ingin dikucilkan."
Antony Loewenstein mengatakan kekuatan lobi Zionis semakin berkurang.
"Protes mahasiswa baru-baru ini yang menginspirasi di Amerika Serikat, Australia dan sekitarnya, yang juga melibatkan sejumlah besar orang Yahudi yang menentang genosida di Gaza dan universitas-universitas yang bekerja sama dengan produsen senjata menunjukkan apa nantinya bisa terjadi," katanya.