Ketua DPR Beri Bantuan Alat Pertanian untuk Petani
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini yakin, dengan visi pembangunan Tahun 2005 – 2025, Kabupaten Kebumen mampu menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera berbasis agribisnis. Dengan demikian, Kabupaten Kebumen tidak hanya menghasilkan produk-produk pertanian saja, tetapi industri hilirnya juga akan berkembang, baik berupa industri berskala kecil menengah maupun besar.
“Melalui peningkatan program pasca panen, stabilitas harga hasil pertanian akan terjaga, lapangan pekerjaan akan terbuka, dan pendapatan daerah meningkat. Yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menjelaskan, dalam APBN 2019, DPR RI bersama pemerintah menyiapkan hampir Rp 4,9 triliun untuk Ditjen Prasaranana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab mengurusi Alsintan dan irigasi tersier.
Tak hanya itu, DPR RI dan pemerintah juga menetapkan pagu subsidi pupuk tahun anggaran 2019 sebanyak 9,55 juta ton atau setara dengan Rp 29,5 triliun, baik untuk pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK maupun organik.
“Besarnya anggaran yang digelontorkan sejalan dengan misi besar Indonesia untuk menggenjot produktifitas padi dari sekitar 56,54 juta ton pada 2018 mencapai 84 juta ton di 2019, jagung 33 juta ton, kedelai 2,80 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, dan bawang putih 0,079 juta ton,” jelas Bamsoet.
Tak hanya di Kabupaten Kebumen, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, pendistribusian Alsintan juga dilakukan ke berbagai daerah lainnya, khususnya daerah dengan potensi pertanian yang besar. Sudah ratusan ribu traktor yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Berbagai fasilitas yang telah diberikan kepada para Gapoktan, hendaknya bisa dirawat dengan baik. Jangan sampai bantuan tersebut menjadi sia-sia. Karena yang rugi bukan hanya para petani, melainkan juga bangsa Indonesia,” pungkas Bamsoet. (adv/dpr)