Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketua DPR: Mahasiswa Harus Melahirkan Gagasan Solutif

Kamis, 30 Agustus 2018 – 17:14 WIB
Ketua DPR: Mahasiswa Harus Melahirkan Gagasan Solutif - JPNN.COM
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum di hadapan sekitar 4.000 mahasiswa dan civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Kamis (20/8). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, PADANG - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta para mahasiswa mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghadapi Revolusi Industri 4.0. Saat ini dunia mengalami dinamika perubahan yang sangat cepat, sehingga mahasiswa dituntut melahirkan ide dan gagasan yang solutif, tak hanya terjebak dalam romantisme masa lampau. Karenanya, peran mahasiswa tak hanya terbatas pada sekat ruang-ruang kelas dan pembelajaran saja.

“Tantangan terbesar di depan mata kita adalah terjadinya Revolusi Industri 4.0 yang ditandai kemajuan digital technology, artificial intelligence, internet of thing, big data dan robotisasi. Jika tidak diantisipasi dengan cepat dan tepat, akan berdampak negatif bagi dunia industri dan ketenagakerjaan kita," ujar Bamsoet saat memberikan kuliah umum "Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0", di hadapan sekitar 4.000 mahasiswa dan civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Kamis (20/8/18).

Bamsoet merupakan Ketua DPR RI pertama yang datang memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), sejak berdiri pada 1 September 1954. Selain memberikan kuliah umum, politikus Partai Golkar ini juga membuka secara resmi Pekan Legislatif Mahasiswa UNP.

Turut hadir antara lain Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D (Rektor UNP), Prof. Z Mawardi Efendi (Ketua Senat UNP), Tanzilal Wanda Riski (Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNP), Satria Oktavianus (Ketua Majelis Perwakilan UNP), dan Hendra Irwan Rahim (Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat). Sedangkan Ketua DPR RI didampingi John Kenedy Aziz (Anggota Komisi VIII DPR RI/F-Golkar), Ahmad Sahroni (Anggota Komisi III DPR RI/F-Nasdem) dan Darul Siska (Staf Khusus Ketua DPR RI/Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Sumater Barat I).

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini, memandang disamping menghadirkan tantangan, Revolusi Industri 4.0 juga memberikan banyak peluang. Karena itu, dahsyatnya kekuatan teknologi informasi yang terdapat dalam smartphone, jangan sampai disalahgunakan ke arah negatif seperti pornografi, pornoaksi, narkoba maupun tindakan negatif lainnya.

"Di era saya, susah sekali mau berwirausaha. Syukur alhamdulillah, saat ini banyak anak-anak muda kita yang sudah merintis berbagai start-up dengan ide inovatif seperti Gojek, Bukalapak, Ruang Guru dan lainnya. Kehadiran teknologi digital mampu melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang tangguh. Ini menguatkan keyakinan saya bahwa sesungguhnya masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan anak-anak muda," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN ini memaparkan, sebuah negara bisa dikatakan semakin maju apabila memiliki sekurang-kurangnya 2 persen kelompok wirausaha. Indonesia hingga saat ini sudah berhasil menciptakan kelompok wirausaha sebanyak 1,5 persen. Bangsa Indonesia harus bekerja lebih keras lagi untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan pembinaan yang berkelanjutan, kewirausahaan di kalangan mahasiswa akan tumbuh dan berkembang pesat.

"Sejalan dengan itu, perguruan tinggi juga harus berani melakukan terobosan. Program studi baru perlu dirintis agar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan pada era Revolusi Industri 4.0. Perguruan tinggi harus mulai bicara mengenai Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data dan Robotisasi. Cyber University atau sistem perkuliahan online juga perlu dikembangkan agar dapat membantu anak-anak muda dari berbagai daerah terpencil yang selama ini sulit menjangkau jenjang perguruan tinggi," papar Bamsoet.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan mahasiswa dituntut melahirkan ide dan gagasan yang solutif, tak hanya terjebak dalam romantisme masa lampau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   adv_dpr