Ketua Komisi II Nilai Jakarta Sudah Tak Layak Jadi Ibu Kota
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali mendukung rencana pemindahan ibu kota Jakarta. Wacana itu kembali dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat rapat di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/4).
"Saya pribadi sudah dari tahun 2017-2018 (mendukung). Begitu ada wacana dari presiden untuk menghidupkan kembali rencana pemindahan ibu kota saya mendukung," kata Amali kepada wartawan, Selasa (30/4).
Amali menilai kondisi Jakarta sekarang sebagai ibu kota negara, maupun pusat bisnis sudah tidak memadai. Belum lagi persoalan tingkat kemacetan, kebutuhan akan hunian dan sebagainya.
"Jadi saya mendukung itu karena memang kondisi Jakarta sebagai kota pemerintahan sekaligus sebagai pusat bisnis itu sudah sangat crowded," paparnya.
BACA JUGA: Pak JK Rekomendasikan 3 Daerah Ini jadi Opsi Ibu Kota Baru Indonesia
Menurut Amali, Indonesia bisa belajar dari negara-negara lain yang akhirnya memisahkan antara pusat pemerintahan dan bisnis. Politikus senior Partai Golkar itu menambahkan, selain Malaysia, ada pula negara lain seperti Brazil, maupun Australia. "Tetangga kita yang paling dekat saja, Malaysia, pemerintahannya di Putrajaya, bisnisnya di Kuala Lumpur," ujarnya.
Nah, Amali berpendapat, memang harus ada keberanian untuk memulai. Dia memahami, pemindahan itu memang butuh waktu yang tidak cepat. Belum tentu selesai di periode pemerintahan sekarang ini.
Menurut dia, jika diputuskan Komisi Pemilihan Umum atau KPU nanti sebagai pemenang Pilpres 2019, dan dilantik untuk periode kedua sebagai presiden, maka Jokowi harus berani memulai melakukan pemindahan ibu kota.