Ketua MPR: Hadapi Pemilu dengan Penuh Persahabatan, Damai
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa kurang lebih empat bulan ke depan, masyarakat Indonesia akan menggunakan hak pilihnya di Pemilu serentak 2019. Pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) kali ini dilaksanakan secara serentak, 17 April 2019.
“Dulu MPR sebagai kedaulatan rakyat paling tinggi, makanya presiden sebagai mandataris. Setelah amandemen, kedaulatan kekuasaan langsung rakyat yang punya. Itu mekanisme, cara menentukan pilihan, tapi tujuan Indonesia merdeka tetap, dan tujuan berbangsa tetap, tidak ada perubahan apa pun,” kata Zulkifli saat Refleksi Akhir Tahun MPR/DPR/DPD, di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (18/12).
Refleksi yang dihadiri Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, anggota DPR Misbkahun, itu dirangkai dengan perkenalan kepengurusan Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2018-2020 yang dipimpin Romdony Setiawan dari Harian Rakyat Merdeka.
Zulkifli menambahkan, tujuan merdeka adalah untuk bersatu menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi, kita ini ada untuk bersatu, bersatu agar bisa berdaulat, berdaulat agar bisa berlaku adil, berlaku adil agar Indonesia setara. Itu tujuan merdeka, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” paparnya.
Zulkifli mengingatkan bahwa pileg dan pilpres bukan untuk memecah belah, tapi untuk bersatu dan menyatukan Indonesia.
MPR, kata Zulkifli, selalu mengampanyekan mengenai pentingnya menghadapi pemilu serentak 2019 dengan penuh persahabatan, damai, dan yang menggembirakan. “Kalau dikemas dalam satu kalimat menjadi friendly competition,” ungkapnya.
Karena itu, Zulkifli Hasan juga mengajak masyarakat, maupun seluruh media massa bersama-sama dalam tiga hingga empat bulan ke depan bisa betul-betul hadir dengan suasana perdamaian dan persahabatan, serta mewujudkan friendly competition.