Ketua MPR : Kesuksesan Pemilu adalah Persatuan Kita
jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, kemenangan atau kesuksesan dalam pemilu adalah kalau kita bisa menjahit kembali persatuan kita. Kita bisa kokoh, bersatu, saling menghormati dan menyayangi.
"Itulah menang atau sukses dalam pemilu. Tapi kalau itu tidak terjadi maka tidak ada yang menang dalam pemilu. Jika pun ada pemenang, kita katakan kalah kalau saling curiga masih berlanjut setelah pemilu usai," ketika membuka Press Gathering Pimpinan MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan DPR/MPR/DPD di Hotel Swiss Bell Lampung, Jumat (22/3) malam.
Press Gathering ini diikuti lebih dari 90 wartawan cetak, elektronik, dan online, berlangsung 22 - 24 April 2019 di Bandar Lampung.
Persoalan yang dihadapi sekarang ini, kata Zulhasan sapaan akrab Zulkifli Hasan, adalah suasana pemilu yang begitu panas. Dari perjalanan berkeliling ke berbagai daerah, Zulkifli mengungkapkan suasana yang panas pada masa Pemilu ini. Dia mengibaratkan suasana panas itu seperti jerami kering yang sedikit saja api bisa membakar semuanya. "Saya sudah berkeliling hampir 500 kabupaten dan saya merasakan suasana panas itu," ungkapnya.
Karena itu, Zulkifli merasakan kekhawatirannya terhadap suasana panas Pemilu ini. Kekhawatiran itu bukan pada jelang pemungutan suara 17 April 2019 melainkan sesudah pemungutan suara. Dia memperkirakan sampai pada pemungutan suara 17 April tidak akan terjadi apa-apa. "Saya tidak khawatir hari ini sampai tanggal 17 April 2019. Tidak akan terjadi apa-apa. Tapi setelah pemungutan suara, saya khawatir," katanya.
"Kalau masing-masing pihak merasa menang, terus bagaimana? Apalagi dengan beda suara yang tipis?" imbuhnya.
Menurut Zulkifli, pemilihan presiden dilakukan setiap lima tahun. Tapi seringkali justru berkepanjangan. "Pilpres ini setiap lima tahun, tapi kita tidak boleh berkepanjangan. Kalau sampai terjadi rusuh, kita mundur lagi. Kita jaga bersama rumah kita, negeri kita ini," ujar pria yang akrab disapa Zulhasan ini.
Karena itu dia mengimbau semua pihak untuk saling menghormati dan menghargai serta melaksanakan Pemilu dengan Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil). "Pemilu ini bukan perang. Sama sekali tidak. Kita menjalani demokrasi karena itu ada pemilu. Pak Jokowi dan Pak Prabowo adalah kader terbaik Indonesia. Pemilu ini tentang saudara kita juga," tandasnya.