Ketua Organda Jabar pun Heran dengan PDIP
Sementara, Kapolres Tasikmalaya AKBP Wijonarko SIK, MSi menginstrusikan anggotanya memantau pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah hukumnya. Pihaknya pun akan menempatkan anggota di setiap SPBU yang dinilai rawan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan di masyarakat. Melihat kondisi saat ini pun diindikasikan rawan akan pembelian dalam jumlah banyak dan penimbunan BBM.
"Karena itu saya meminta ke polsek-polsek dan Sabhara agar melakukan upaya-upaya," perintahnya kemarin (28/8) di Tasik.
Dia pun menginstruksikan beberapa SPBU dijaga dua orang. Terutama di wilayah Cikatomas. "Baik itu berpakaian dinas maupun pakaian preman," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya telah mengantisipasi kerawanan-kerawanan yang mungkin saja muncul pasca diberlakukan pembatasan BBM bersubsidi. Namun sejauh ini, kata dia, berdasarkan pemantauannya tidak ada masalah untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya dari mulai pendistribusian hingga penjualan ke masyarakat.
Meski demikian, polisi mengaku tetap waspada dan akan tetap berkordinasi dengan Pertamina untuk segala hal yang tidak diinginkan. Sebab sangat dikhawatirkan bila dalam prakteknya ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi ini dengan menimbun BBM bersubsidi. "Kita mengupayakan agar terus koordinasi dengan Pertamina dari mulai pendistribusian hingga menjual ke masyarakat," ujarnya.
Di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, katanya, ada delapan SPBU yang beroperasi. Sampai kemarin, semua tetap berjalan normal.
Melihat kondisi di Kota Tasikmalaya yang sempat terjadi kekurangan BBM subsidi, maka sangat dikhawatirkan terjadi migrasi pembelian secara besar-besaran ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya.