Ketua Panitia Munas Golkar Anggap Wajar Rekayasa Menangkan Ical
jpnn.com - NUSA DUA - Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Bali, Ahmadi Noor Supit menganggap wajar jika dalam kontestasi pemilihan ketua umum partai politik seorang petahana melakukan rekayasa untuk memenangkan diri. Hal itu disampaikan Supit guna menyikapi tudingan banyak kalangan yang menyebut Munas IX Golkar di Bali itu sengaja direkayasa untuk memuluskan langkah Aburizal Bakrie agar bisa kembali terpilih sebagai ketua umum partai berlambang beringin.
"Siapapun orang politik, tidak ada yang mengatakan dalam politik tidak ada rekayasa, kalau dia tidak merekayasa dirinya untuk jadi ketum itu bodoh, ada strategi. Tidak ada dalam politik ujug-ujug dicalonkan orang, gak ada dong," kata Supit di lokasi Munas, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12) malam.
Supit juga menganggap rekaman suara Nurdin Halid selaku Ketua Panitia Pengarah Munas IX Golkar yang diungkap kubu Priyo Budi Santoso juga tak lepas dari persaingan memperebutkan posisi Ketua Umum Golkar. Menurut Supit, jika rekaman itu memang benar adanya maka posisi Nurdin pun harus dicermati. Yakni sebagai ketua panitia pengarah atau sebagai tim sukses bagi Aburizal Bakrie.
"Kita tidak mengakui, tidak tahu rekaman itu di mana. Kalau (Nurdin) menganggap dirinya sebagai orang ARB (Ical), tim sukses ya sah dong. Siapapun boleh mengatur, merekayasa. Itulah strategi tadi. Dia dalam konteks apa, itu harus dilihat," tandasnya.
Namun sebagai panitia munas, Supit mengingatkan agar semua rekayasa tidak melanggar konstitusi dan aturan partai. Apalagi dia melihat sejak awal persiapan munas semuanya sudah dipersiapkan sesuai rambu-rambu yang diatur AD/ART partai.
"Kita memproduk semua rule of the game dan itu disepakati mayoritas peserta munas, jadi bukan mengada-ada, kemauan sendiri," tandasnya.(fat/jpnn)