Ketum IGI Tantang Pemerintah Pecat Seluruh Guru Honorer
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) M Ramli Rahim makin gencar mengritik pemerintah dalam memperlakukan para guru honorer.
Menurutnya, selama ini guru honorer diperlakukan secara tidak manusiawi karena pemerintah menganggap kompetensi mereka kurang.
"Mereka ada dan mengisi ruang-ruang kelas tetapi dianggap tidak ada. Mereka ikut mencerdaskan anak bangsa tetapi statusnya tidak diakui," kata Ramli kepada JPNN.com, Minggu (24/11).
Gerah dengan sikap pemerintah, Ramli pun menantang pemerintah untuk memberhentikan seluruh guru honorer di Indonesia.
Dengan cara itu akan terlihat jelas seberapa besar peran guru guru honorer ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengisi ruang-ruang kelas meskipun mereka tidak mendapatkan penghargaan dari pemerintah baik pusat maupun daerah.
Desakan untuk memberhentikan seluruh guru honorer juga sudah sering dilontarkan para pengurus forum honorer.
Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengatakan, daripada pemerintah selalu menilai honorer K2 tidak kompeten, lebih baik diberhentikan massal. Dengan demikian bisa dilihat secara nyata benar tidaknya honorer K2 dibutuhkan.
"Kami sudah capek dihina terus. Dibilang kompetensi rendah, padahal banyak anak didik kami yang jadi orang. Malah ada yang jadi guru PNS," ujar Titi.