Ketum PP Muhammadiyah: Perlu Pemahaman Agama untuk Menekan Kekerasan kepada Anak
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebutkan konsep Al-Qur'an dan hadis tentang pembinaan anak merupakan contoh teladan dalam pengelolaan keluarga.
Hal itu menyikapi maraknya kekerasan anak di masa pandemi yang pelakunya tak lain adalah ibu dan anggota keluarga lainnya.
"Berbagai persoalan tersebut menunjukkan adanya kerentanan pada fungsi keluarga yang seharusnya menjadi pelindung bagi anggotanya," ujar dia dalam webinar graduasi Sekolah Perempuan Uhamka (SPU), Rabu (25/8).
Dikatakannya, Undang-Undang No. 22/2003 dan UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak mengamanatkan negara hadir untuk melindungi setiap anak Indonesia.
Di sisi lain perlu adanya pemahaman agama yang baik dan benar agar kekerasan kepada anak tidak terjadi lagi pada masa depan.
“Kontruksi itu penting. Sekolah perempuan harus merekonstruksi hal-hal yang dipelajari agar setiap sikap dan tindakan sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur'an dan hadis. Hal ini nantinya akan terbawa dalam kehidupan keluarga yang baik,” tutur Haedar.
Dia juga meminta adanya rekonstruksi kelembagaan SPU dan perlunya orientasi nilai agar makin maju, dan unggul dengan sistem Muhammadiyah.
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengungkapkan keluarga harus menjadi pilar peradaban melalui budaya yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.