Khatam 1.000 Kali Penghafal Al-Quran Iringi Masa Kritis Dahlan
Minggu, 07 Agustus 2011 – 21:34 WIB
Para pendamping dan panitia memang tak mengharuskan para santri berjejer duduk manis di masjid. Mereka bisa duduk dimana saja asalkan tetap dengan bacaan al-Qurannya, seperti yang dilakukan Fauzan dan teman-temannya itu. Bahkan, jika sudah pegal karena terlalu lama duduk, tak jarang diantara mereka sambil berdiri atau jalan tapi tetap dengan al-Quran di tangan atau hafalan masing-masing.
Mengenakan busana gamis putih panjang dipadu peci dengan warna sama, posisi santri putra-putri yang rata-rata masih berusia 12-15 tahun, ini dipisah. Ruang masjid untuk laki-laki, dan perempuan di tenda yang letaknya pas di depan masjid. Di beberapa titik baik di masjid atau di kantor PLN terpasang TV kegiatan khataman itu.
Yayasan Darul Quran tercatat mengirimkan perserta terbanyak. Menurut salah satu pengurus Solichan, Yayasannya memberangkatkan sekitar 400 santri putra-putri yang didampingi 39 ustadz. "Ada 10 bis yang disediakan untuk berangkat ke Jakarta. Pukul 03.30 kami berangkat, alhamdulillah tepat adzan subuh tiba di sini," ujar Solichan kemarin.