Khawatir Jadi Dolly II, Wali Kota Instruksikan Sweeping Kos-kosan
jpnn.com - MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus mengkhawatirkan di wilayahnya bakal berdiri lokalisasi Dolly II. Pasalnya, kota ini cukup strategis dan berdekatan dengan Surabaya serta memiliki dampak cukup berat.
Ditemui seusai peresmian pelayanan satu atap di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto, Mas’ud mengaku sudah mengeluarkan perintah tegas ke bawahannya untuk segera melakukan sweeping dan mendata jumlah pekerja seks komersial (PSK) di Kota Onde-Onde tersebut. ”Saya sudah perintah satker terkait untuk melakukan pendataan,” terangnya saat dikonfirmasi soal antisipasi Pemkot Mojokerto atas penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.
Mas’ud menambahkan, yang patut diwaspadai adalah hunian sewa seperti kos-kosan, hotel, dan lokalisasi di kawasan Balongcangkring. ”Perintah saya, harus dilakukan pendataan di semua tempat hiburan. Jangan sampai Mojokerto menjadi Dolly II,” tegasnya.
Selain mengantisipasi eksodus PSK Dolly, kata Mas’ud, dirinya berusaha mengikis jumlah perempuan nakal dari bumi Mojokerto. ”Berbagai langkah kita lakukan. Termasuk memberikan siraman rohani agar mereka kembali ke jalan yang benar,” jelasnya.
Untuk mengurai kekhawatiran tersebut, wali kota meminta satpol PP dan instansi terkait, misalnya dispendukcapil dan dinsos, segera turun dan menjalankan tugas mereka dengan baik. Sementara itu, tindakan yang akan dilakukan terhadap pendatang yang terbukti merupakan PSK adalah mengembalikan mereka ke daerah asal.
”Makanya, kita melarang penanggung jawab atau pemilik rumah kos menerima penghuni baru. Kalaupun menerima, harus benar-benar selektif,” tandasnya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Mojokerto Agus Supriyanto mengatakan, langkah antisipasi atas penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung kemarin dilakukan sejak beberapa bulan silam. Di antaranya dengan memberikan surat edaran kepada sejumlah pengelola kos-kosan dan kelurahan. ”Mereka kami mintai data semua. Agar data yang kita miliki fixed,” terangnya.
Selain itu, di sejumlah titik yang dicurigai menjadi lokasi strategis pelarian para PSK Dolly, sudah dilakukan pendataan. ”Warung remang-remang yang ada di sepanjangbypass dan Jalan Mayjen Sungkono juga sudah kami beri imbauan agar jangan sampai menampung orang baru yang tak jelas latar belakangnya,” papar Agus.