Khawatir Pelantikan Jokowi Terganggu
jpnn.com - JAKARTA - Pimpinan DPR sudah pasti disikat habis Koalisi Merah Putih (KMP). Hampir pasti hal yang sama juga akan terjadi pada pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Ada kekhawatiran jika pimpinan MPR dan DPR diduduki partai dari KMP, nantinya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Jokowi-Jusuf Kalla terganjal.
Sesuai hasil rapat paripurna DPR, Ketua DPR diduduki Setya Novanto yang berasal dari Partai Golkar dan empat Wakil Ketua Umum DPR diisi oleh Fadli Zon asal Gerindra, Agus Hermanto dari Partai Demokrat, Taufik Kurniawan dari Partai PAN, dan Fahri Hamzah dari PKS.
Anggota DPR Fraksi PDIP Pramono Anung menuturkan, kondisi dimana pimpinan DPR hanya diambil partai dari KMP itu ini bisa jadi berlanjut dalam pemilihan pimpinan MPR.
"Ada kemungkinan sejumlah partai tidak mendapatkan kursi pimpinan," tuturnya saat ditemui di depan ruang rapat paripurna kemarin.
Namun, PDIP memandang jika pemilihan pimpinan MPR ini merupakan hal yang berbeda. Sehingga, diharapkan ada musyawarah antara kubu KMP dengan kubu PDIP, PKB serta Nasdem.
"Tidak adil jika memang tidak ada musyawarah dan pembagian pimpinan MPR," ujar mantan sekjen DPP PDIP tersebut.
Kendati begitu, dia menyatakan, PDIP tetap siap jika ternyata tidak mendapatkan kursi pimpinan DPR. Namun, yang paling dikhawatirkan adalah soal pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla pada 20 Oktober mendatang.
Bagaimanapun juga PDIP berharap jika pelantikan tersebut jangan sampai terganggu atau diganjal. "Kondisi di MPR dan DPR jangan menganggu pelantikanlah," tuturnya.
Untuk memastikan kelancaran pelantikan tersebut, PDIP akan berkomunikasi dengan Ketua DPR Setya Novanto. Komunikasi itu penting agar PDIP bisa mendapatkan jatah pimpinan MPR. "Kami masih berupaya ke arah sana," jelasnya.
Lalu bagaimana rencana pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati yang ditujukan untuk membicarakan soal pimpinan DPR dan MPR?
Dia menuturkan, awalnya memang ada rencana pertemuan keduanya pada Kamis pagi, namun hingga Kamis sore pertemuan itu belum kunjung terwujud. "Tapi, masalah utama bukan pada pertemuan Mega dan SBY," ujarnya.
Sebenarnya, Megawati telah mengutus empat orang untuk bertemu dengan SBY, yakni Jokowi, Jusuf Kalla, Puan Maharani, dan Surya Paloh. Keempat orang itu diutus bertemu sejak Rabu (1/10).
Sayangnya, hingga Rabu malam keempat orang itu gagal bertemu dengan SBY. "Entah mengapa kok tidak bisa ketemu," ujarnya.
Padahal, jika keempatnya bertemu SBY, maka pesan-pesan dari SBY tentu akan disampaikan pada Megawati. Sehingga, kondisi saat ini bisa saja berbeda.