Khusnul Nusakambangan
Oleh: Dahlan IskanAkhirnya diizinkan. Sendirian. Suami Khusnul diminta menunggu di luar. Muklas pun didatangkan ke ruang kunjungan. Dipisahkan dengan jeruji baja.
Saat itulah Khusnul menumpahkan kejengkelannyi. Juga menceritakan penderitaannyi. Termasuk kesulitan ekonominyi.
Ternyata reaksi Muklas di luar dugaan Khusnul. "Ia justru menyalah-nyalahkan saya," ujar Khusnul.
"Apa yang ia ucapkan," tanya saya.
"Saya justru disalahkan kenapa malam itu berada di tempat orang kafir," ujar Khusnul.
"Muklas juga memaki-maki saya mengapa saya tidak pakai jilbab. Justru saya disuruh bertaubat," tambahnyi.
"Bagaimana dengan sikap Amrozi?" tanya saya.
"Sama saja. Biar pun sejak TK, SD, SMP, sampai SMA saya ini di sekolah Muhammadiyah, tetap saja saya dikafirkan," kata Khusnul.