Khusus Kaum Pria, Simak Ini Bahan Herbal untuk Pencegahan Kanker Prostat
jpnn.com, JAKARTA - Prostat biasa dianggap sebagai penyakit orang tua karena kerap kali menyerang pria berusia 40 hingga 50 tahun.
Namun, faktanya prostat bisa jadi menyerang penderitanya pada usia-usia produktif yaitu di usia 25 hingga 30 tahun karena gejalanya yang tidak terlalu tampak sehingga kanker prostat juga dijuluki sebagai silent killer.
Menurut Global Cancer Statistic, kanker prostat menjadi jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria di Indonesia tetapi sebenarnya bisa disembuhkan pada tahap awal.
Pada 2020, jumlah kasus baru berdasarkan International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization mencapai 13.563. penderita prostat di Indonesia.
Kanker prostat sendiri memiliki gejala dini yang dapat dikenali atau yang dapat diidentifikasi sebagai berikut, ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar.
Apabila sudah seperti ini tentunya penanganannya tentu saja sudah sangat harus serius pemeriksaan lebih lanjut kepada dokter ahli sangat disarankan tetapi tentunya dengan biaya yang sangat mahal.
Oleh sebab itu proses pencegahan lebih dini akan lebih disarankan.
Pencegahan dan pengobatan dengan bahan alami baru baru ini terus dikembangkan dengan banyak metode penelitian salah satunya adalah untuk mencegah dan mengobati masalah prostat.
Diambil dari website LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) seluruh unsur pada buah ciplukan banyak mengandung senyawa kimia seperti chlorogenik acid (C27 H44O-H2O), asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, gula, vitamin C dan elaidic acid.
Senyawa kimia yang terkandung di dalam buah ciplukan dapat mengobati berbagai penyakit seperti pembengkakan kelenjar prostat, kencing manis dan banyak penyakit lainnya tentunya dengan kadar dan proses peracikan yang tepat.
Berikutnya adalah daun tapak liman yang banyak diteliti oleh para ilmuwan karena kandungan flavonoid yang dapat membunuh bakteri dan mengobati berbagai penyakit.
Dikutip dari Journal of Functional Foods in Health Disease, senyawa tapak liman berpotensi untuk melawan kanker.
Di antaranya kanker prostat, kanker kulit, kanker hati, dan kanker lambung.
Hasil penelitian dilakukan dengan cara membandingkan dua senyawa aktif dari kandungan tapak liman dengan aktivitas antikanker terkuat menunjukkan tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai jamu untuk mengobati beberapa sel kanker dan penyakit lainnya.
Selanjutnya adalah daun kumis kucing yang sudah dibuktikan manfaatnya oleh sejumlah penelitian medis adalah sebagai obat infeksi saluran kencing berkat efek diuretiknya.
Manfaat kumis kucing ini pernah dilaporkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Ethnopharmacology yang melakukan pengujian pada beberapa tikus lab.