Kiai Google
Oleh: Dhimam Abror DjuraidHal ini wajar, karena biasanya para kiai termasuk dalam kategori ‘’laggard’’, atau lambat dalam menerima difusi teknologi (Rogers, 1983).
Laggard adalah orang-orang terakhir yang menerima dan mengadopsi perubahan teknologi, dan sering diledek sebagai gaptek, atau gagap teknologi.
Namun, kelompok ini lambat laun akan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, dan mengadopsinya dengan melakukan penyesuaian.
Konsep mengaji sorokan yang menjadi ciri khas pesantren, akan berubah menjadi mengaji sorokan digital yang tetap mutawatir, meskipun sang santri tidak berhadapan langsung dengan sang kiai.
Teknologi selalu membawa berkah dan bencana. Berkah digital sudah sangat terasa untuk mengglobalkan dakwah Islam. T
Namun, bencana digital, seperti kasus Muhammad Kece dan Joseph Paul Zhang, akan selalu muncul sampai kapan pun. Inilah tantangan bagi para kiai dan santri digital zaman now. (*)