Kiai Ma'ruf Mengaku Belum Tua, Nih Alasannya
jpnn.com, SURABAYA - KH Ma’ruf Amin merasa belum terlalu tua untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Keberhasilan Mahathir Mohammad menjadi perdana menteri Malaysia pada usia 93 juga membuat cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) itu kian percaya diri.
“Kata orang, saya masih lebih muda dibanding Mahathir Mohammad. Saya bertemu beliau di Kuala Lumpur, berdiri di samping beliau. Saya mikir, benar juga. Beliau kan 93 jadi PM. Saya baru 57, 57 itu terbalik (75),” kelakar Kiai Ma’ruf usah menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) tim pemenangannya di Surabaya, Minggu (28/10).
Mantan rais aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu menambahkan, ada beberapa versi tentang kategori tua. Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka usia tua adalah 80-100 tahun.
“Jadi 60 sampai 80 belum tua. Masih separuh baya,” kata ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu.
Ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan, keputusannya menjadi cawapres bagi Jokowi bukan didasari ambisi kekuasaan. Baginya, menjadi cawapres ibarat menanam pohon yang buahnya akan dipanen oleh generasi selanjutnya.
“Saya ingin membantu Pak Jokowi untuk menguatkan runway, landasan, supaya 2024 bisa tinggal landas,” tegasnya.
Menurut Kiai Ma’ruf, ikhtiarnya menjadi cawapres untuk mendorong penguatan ekonomi, memulihkan sumber daya alam (SDA) yang dikuasai asing, serta menghilangkan konfik ideologi. Targetnya, Indonesia pada 2024 sudah terbebas dari konflik ideologi.
“Indonesia harus utuh, harus satu,” ucapnya.(jpg/ara/jpnn)