Kiai Muda Ganjar Ajarkan Sistem Pertanian Terpadu kepada Petani Blitar
jpnn.com, BLITAR - Sukarelawan Kiai Muda Jawa Timur dukung Ganjar Pranowo mengajak petani di Blitar makin mandiri dengan metode sistem pertanian terpadu.
Hal itu disampaikan Korwil Kiai Muda Jatim, KH Ali Baidlowi dalam workshop yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Khusuk Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Rabu (21/6).
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa mengedukasi warga sekitar yang mayoritas merupakan petani. Sehingga mereka bisa mengolah hasil pertanian agar bermanfaat bagi sektor perikanan dan peternakan, begitu juga sebaliknya.
"Tujuan kami yang pertama agar mereka mengetahui, yang kedua mereka bisa melakukan apa yang diajarkan mulai dari awal sampai akhir," ujar Ali dalam siaran persnya.
"Dari ternak untuk ternak, ke petani yang dimakan manusia, dan kembali lagi ke ternak lagi. Mereka bisa memanfaatkan itu, bisa menjadi petani yang mandiri tidak bergantung pada pupuk kimia," tambah dia.
Pada kesempatan itu, dilakukan praktik cara membuat silase dari rumput gajah dan pupuk kompos dari kotoran kambing. Adapun silase merupakan makanan ternak yang memiliki kadar air tinggi, diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan jasad renik.
Dengan metode pengolahan pertanian terpadu ini diharapkan bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya petani. Namun, tetap memperoleh hasil pertanian, peternakan, maupun perikanan yang maksimal bahkan lebih berkualitas.
"Kami menginisiasi atas permintaan warga sendiri agar ada semacam pertanian terpadu antara peternakan, pertanian, dan perikanan yang mana mereka bisa memanfaatkan dari alam sekitar untuk kesejahteraan mereka melalui pelatihan ini," kata Ali.