Kiai Said Aqil: NU Wajib Jihad untuk Sejahterakan Masyarakat
"Idealnya (postur) perekonomian masyarakat kita yang kelas menengah banyak, yang miskin sedikit dan yang kaya sedikit. Tidak seperti sekarang, yang miskin banyak, yang kaya sedikit. Kalau masyarakatanya sejahtera, maka gampang diajak beribadah," kata doktor jebolan Universitas Ummul Qura Makkah ini.
Ini sebagai pelaksanaan dari mandat keagamaan dan kebangsaan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2019 kali ini akan menyoroti sejumlah persoalan strategis, antara lain RUU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua Panitia Nasional NU EXPO 2019, Arif Rahmansyah Marbun, menjelaskan kegiatan ini sebagai upaya NU untuk membangun perekonomian bangsa dengan berbasis masyarakat.
"Ditengah kontestasi ekonomi yang semakin ketat, kita ingin memperkenalkan peluang pengembangan ekonomi pesantren dalam ruang yang lebih luas lagi," kata Sekretaris Lembaga Perekonomian PBNU ini.
"Kita ingin bersama-sama meningkatkan sumber daya, meningkatkan jaringan pasar, dan meningkatkan kualitas produk-produk berbasis pesantren sekaligus," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah NU Expo, Asep Syaripudin yang juga wakil ketua PWNU Jawa Barat mengungkapkan kegiatan ini diikuti 234 unit usaha, yang merupakan perwakilan pesantren, UMKM, dan pegiat ekonomi kreatif yang berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari banjar, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, bandung dan kabupaten kota sejawa barat serta dari berbagai propinsi yang di Indonesia.(fri/jpnn)