Kinerja Buruk, Atut Hanya Mampu Kalahkan Papua Barat
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Pol-Tracking Insitute, Arya Budi menilai, selama ini Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, belum mampu memimpin wilayahnya dengan baik. Hal itu terlihat dari banyaknya persoalan yang terjadi di Banten.
"Pembangunan Banten kan lambat, infrastruktur juga banyak yang tidak terurus dan akhirnya rusak," kata Arya saat dihubungi, Sabtu (5/10).
Hasil penilaian dari Kementerian Dalam Negeri dilihat dari aspek kesejahteraan, dari tujuh provinsi hasil pemekaran, Banten terburuk kedua setelah Papua Barat.
Hal itu, kata Arya, menunjukkan bahwa Atut tidak memberikan sebuah pengaruh positif kepada Banten. "Atut tidak mempunyai output positif bagi rakyat Banten," ujarnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Lebak, Banten.
KPK juga telah meminta permintaan cekal ke imigrasi sejak 3 Oktober 2013 lalu untuk Atut dalam kasus yang sama.
Arya menuturkan, persoalan hukum yang menjerat Wawan akan berpengaruh terhadap Atut.
"Apalagi sudah menjadi rahasia umum atas dinasti politik Atut di Banten yang berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan dan pembangunan yang rendah di Banten," katanya.