Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kinerja Perbankan Nasional Terbaik di Regional

Senin, 01 September 2014 – 07:10 WIB
Kinerja Perbankan Nasional Terbaik di Regional - JPNN.COM
TEKNOLOGI BARU: Karyawan bank swasta mengoperasikan layanan video banking di salah satu mall di Surabaya. Fasilitas ini adalah terobosan memudahkan nasabah bertransaksi. (Beky Subechi/Jawa Pos)

’’Karena itu, beberapa bank tertekan kalau tidak mau menurunkan suku bunga deposito pada semester kedua. Apalagi kami masih melihat pertumbuhan kredit 15–17 persen dan seharusnya lebih rendah daripada semester pertama,’’ ujarnya.

Meski kinerja terus ditekan, perbankan di Indonesia masih menjanjikan kinerja cemerlang. Misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, net interest margin (NIM) atau keuntungan bank di dalam negeri sepanjang tahun lalu mencapai 4,89 persen. Posisi NIM tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang masing-masing 2,3 persen dan 1,5 persen. ’’Kita juga lebih unggul ketimbang NIM Filipina yang hanya 3,3 persen maupun Thailand 2,6 persen,’’ kata Direktur Pengawasan Bank OJK Slamet Edi Purnomo.

Untung besar itu, kata Slamet, masih terjadi meski industri perbankan domestik tengah tertekan. Per Februari lalu, NIM merosot 71 basis poin menjadi 4,18 persen. ’’Kami akan maintain kredit di 15–17 persen sehingga proyeksi kami NIM bakal terkontraksi,’’ jelasnya.

Di samping NIM tertinggi se-Asia, perbankan Indonesia sesungguhnya memiliki kinerja keuangan di atas rata-rata industri keuangan dunia. Hal itu terlihat dari return on assets (ROA) atau rasio profitabilitas dan return on equity (ROE) alias tingkat pengembalian modal. Merujuk pada dataBloomberg, di Amerika Serikat, misalnya, rata-rata ROA perbankan mencapai 1,60 persen. ROA di Eropa dan Asia Pasifik masing-masing adalah 1 persen dan 1,33 persen.

Namun, Indonesia berhasil membukukan ROA perbankan 2,50 persen. Secara teknis, ROA merupakan rasio keuntungan bersih setelah pajak yang dihasilkan dibandingkan dengan aset yang dimiliki perusahaan. Bukan hanya ROA, rata-rata ROE perbankan di Indonesia juga sangat tinggi, yakni menyentuh 19,90 persen. ROE adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dikaitkan dengan modal perusahaan.

Persentase ROE Indonesia berada jauh di atas posisi perbankan di Amerika Serikat. ROE hanya 13,60 persen. Eropa dan Asia Pasifik mencatat ROE masing-masing 11,80 persen dan 15,96 persen.

Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Gandjar Mustika memproyeksi, kinerja perbankan masih melesat. Alasannya, perekonomian Indonesia pada 2015–2025 sangat positif. Pada 2011–2014, produk domestik bruto (PDB) Indonesia berkisar USD 878 miliar, dengan PDB per kapita USD 3.550. Dalam periode tersebut, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 6,4–7,5 persen.

Sebaliknya, proyeksi ekonomi Indonesia pada 2015–2025 bisa lebih tinggi ketimbang sebelumnya. PDB Indonesia diperkirakan mencapai USD 4,0 triliun hingga USD 4,5 triliun. PDB per kapita optimistis dapat tembus USD 14.250–USD 15.500. Pertumbuhan ekonomi 2015–2025 juga diprediksi menyentuh 8,0–9,0 persen.

DI tengah tekanan ekonomi global dan pengetatan moneter, perbankan Indonesia masih mampu melaju kencang. Sebab, pangsa pasar di tanah air sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close