Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kirim Surat Pengusiran ke Ratusan Pengungsi, Pemerintah Australia Mengaku Tidak Sengaja

Kamis, 17 November 2022 – 23:45 WIB
Kirim Surat Pengusiran ke Ratusan Pengungsi, Pemerintah Australia Mengaku Tidak Sengaja - JPNN.COM
Pencari suaka Farhad Bandesh, yang menghabiskan tujuh tahun dalam pusat penahanan, mengatakan surat departemen itu membuatnya sedih. (ABC News: Kristian Silva)

Menteri Dalam Negeri Australia mengatakan ratusan surat yang "secara tidak sengaja" dikirim ke pengungsi dan pencari suaka berisi suruhan untuk keluar dari negara itu tidak pantas dan dikirim tanpa sepengetahuannya.

Surat-surat itu dikirim melalui pos dan email ke setidaknya 490 pengungsi dan pencari suaka pada bulan September dan Oktober, yang sebagian besar tinggal di komunitas dengan visa bridging.

Banyak dari mereka yang berharap bisa menetap permanen di Australia, setelah bertahun-tahun terkurung di pusat penahanan di Australia.

Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia hampir satu dekade lalu untuk menghindari penganiayaan di Iran.

"Tinggal di Australia bukanlah pilihan bagi Anda... Anda diharapkan untuk menempuh jalur migrasi lainnya," demikian isi surat yang ia terima.

Surat Farhad Bandesh juga memuat tenggat waktu tiga minggu untuk "memberitahukan departemen dalam negeri tentang rencana tinggal di negara ketiga Anda".

Farhad - yang tujuh tahun ditahan termasuk di Christmas Island, Pulau Manus, Akomodasi Transit Imigrasi Melbourne dan hotel di Melbourne - mengatakan terkejut ketika menerima surat itu.

“Saya merasakan trauma lagi, jujur, karena mereka berusaha memindahkan saya ke tempat lain,” katanya.

Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News