Kisah 2 Polwan Cantik Bripda Debi & Bripda Khalda, Awalnya Takut
Perempuan asal Bekasi, Jawa Barat itu mengaku pemulasaraan Covid-19 itu sangat berbeda.
Kendati demikian, situasi dan kondisi yang tak mungkin dilakukan secara muslim terpaksa harus mengikuti keadaan.
"Jadi itu, kayak pengalaman baru. Terus, kan, kalau Islam dimandikan secara layak. Kalau misal jenazah Covid-19 itu beda dari syarat Islam, tetapi karena memang kondisinya, lagi pandemi harap dimaklumi," tutur Polwan yang mengenakan jilbab itu.
Senada dengan Khalda, Bripda Debi pun menyatakan hal yang sama.
Debi yang nasrani itu mengaku mengetahui banyak hal baru yang diperolehnya setelah menjadi bagian dari Tim Pemulasaraan.
"Awalnya saya enggak tahu mengafankan, jadi tahu. Bagaimana tayamum (pengganti air wudhu, red) yang umat muslim saya tahu, doa-doa Buddha, Hindu, dan agama lain saya jadi tahu," ujar Debi.
Dengan semangat, keduanya menceritakan suka dukanya menjadi tim pemakaman jenazah.