Kisah Alumnus PMDSU yang Sukses Kembangkan Madu Hasil Riset & Inovasi Teknologi
Selain itu, menurutnya, yang paling berharga dan tak terlupakan adalah pengalaman saat berkesempatan mengikuti program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Bonn University di Jerman.
“Pengalaman mengikuti program tersebut sangat luar biasa. Hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya bisa ke luar negeri dan bisa melakukan riset di sana,” ucap Muhsinin.
Dia menyebut pengalaman paling berkesan selama mengikuti program PKPI di Jerman adalah belajar hal baru yang mungkin berbeda dengan yang ada di Indonesia, seperti kemajuan teknologi, tema dan inovasi riset, kultur dan budaya baru yang berbeda, serta kedisiplinan yang tinggi.
Namun, banyak tantangan yang dihadapi saat menjalani program beasiswa PMDSU, terutama terkait ketersediaan alat penunjang untuk menganalisis sampel penelitian di IPB. Waktu itu dia kesulitan alat untuk menganalisis ekspresi protein menggunakan western blotting.
"Jadi, ketika saya mengikuti program Sandwich-Like ke Bonn University Germany, alhamdulillah semua alat tersedia dan analisis data pun dapat diselesaikan,” tuturnya.
Muhsisnin mengutarakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan hingga S3 tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Bukan hanya dari keluarga ataupun kerabat terdekat, tetapi juga peranan dari Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Sc selaku promotor serta Prof. Dr. Ir. Niken Ulupi, MS; Prof. Dr. agr. Asep Gunawan, S.Pt M.Sc; dan Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS selaku co-promotor. (esy/jpnn)