Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Anak PSK Dolly yang Jadi Relawan Bapemas KB

Curhat, Tulis Surat ke Wali Kota

Selasa, 12 Agustus 2014 – 10:10 WIB
Kisah Anak PSK Dolly yang Jadi Relawan Bapemas KB - JPNN.COM
DUKUNGAN PENUH: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama anak PSK Dolly yang saat ini menjadi relawan bapemas KB. (Juneka/Jawa Pos)

Setelah opname, ibunya sempat berhenti bekerja sebulan. Tapi, ketika kondisinya mulai pulih, sang ibu kembali ”berdinas”. Meskipun, tak seberapa lama penyakitnya kumat lagi.

Sekian lama Ayu harus memendam identitasnya itu. Dia hampir enggan bergaul dengan banyak temannya dan cenderung menutup diri. Dia sangat khawatir orang akan salah menilai dirinya dan mengolok-olok ibunya.

Kesempatan untuk menumpahkan semua kisah pilu itu datang juga saat Ayu mendengar rencana Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly-Jarak. Dia berbagi cerita itu kepada Risma. Yang dia tahu, Risma amat peduli dengan pendidikan dan nasib anak-anak. ”Awalnya, saat mau kirim surat itu, saya takut,” ujarnya.

Dia sangat takut kalau identitasnya terbongkar. Dia sangat takut kalau malah mendapatkan kemarahan dari wali kota. Dia khawatir suratnya bakal percuma.

Namun, niat itu dia bulatkan. Hampir semalaman dia menulis surat untuk wali kota. Surat empat lembar tersebut dia kirim tiga hari sebelum deklarasi penutupan lokalisasi pada 18 Juni di Islamic Center Dukuh Kupang.

Dua hari setelah deklarasi dia diminta datang langsung ke ruang kerja wali kota. Dia pun bercerita panjang lebar soal kehidupannya. ”Tapi, saya pesan juga kepada bu wali, mohon jangan cerita-cerita. Sebab, ini sangat rahasia,” ungkap dia.

Sejak 1 Juli, Ayu direkrut sebagai pegawai kontrak di bapemas KB. Dia mendapatkan tugas mendampingi orang-orang kurang mampu yang diberdayakan oleh bapemas KB. Hal itu sesuai dengan keinginan Ayu untuk membantu orang lain. Dia sekaligus menginginkan orang-orang yang senasib dengan dirinya bisa lebih tabah dan bersemangat menghadapi kenyataan hidup.

Selama sebulan bekerja di bapemas KB, Ayu mendapatkan banyak sekali pengalaman. Dia pernah memberikan pendampingan kepada orang tua yang begitu miskin. Dia juga sekarang mendampingi seorang anak berusia delapan tahun yang begitu kecanduan seks lantaran pengaruh buruk lokalisasi. ”Kadang saya merasa banyak orang lain yang lebih tak beruntung daripada saya,” ujar dia.

Penutupan lokalisasi Dolly-Jarak menyimpan kisah-kisah mengharukan. Banyak anak yang terselamatkan dari dampak buruk lokalisasi itu. * * * PEREMPUAN muda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close