Kisah Briptu Nova Menikah Jarak Jauh, Menangis, Mengharukan
“Kami mencoba bertanya ke beberapa ustaz, apakah diperbolehkan? Ustaz mengatakan hal itu tidak menjadi masalah,” tutur Briptu Nova. “Kami juga tanyakan ke Pak Penghulu, dan beliau bilang tak mengapa,” tambah Briptu Andik.
Keduanya lalu sepakat untuk tetap melangsungkan akad nikah meski terpisah oleh jarak. Keluarga sempat kurang setuju dengan jalan seperti itu. Namun mereka berusaha memberi pengertian kepada pihak keluarga. Pada akhirnya, keputusan tersebut pun dapat diterima tanpa ada yang keberatan sama sekali.
“Setuju dan tidak ada yang merasa keberatan, dari kedua pihak keluarga,” kata Briptu Andik. Akad nikah dengan lokasi yang terpisah bukanlah perkara mudah. Terlebih bagi kedua pasangan, yang sudah merindukan momen-momen suci tersebut.
Briptu Andik mengakui, ada beberapa prosesi yang mestinya dilakukan pada acara akad nikah terpaksa urung lantaran sang kekasih tak berada di lokasi.
“Tentunya bagi pasangan yang baru melangsungkan akad nikah ada prosesi-prosesi yang dilakukan, seperti memasangkan cincin ke jari, sungkeman, sunnah untuk mengecup kening istri, dan lain sebagainya. Semua yang direncanakan itu tidak terlaksana,” tuturnya.
Apa mau dikata bila kondisi sudah tidak memungkinkan. Takdir menentukan lain. Mereka mengukir sejarah pernikahan dengan cara yang berbeda. Lain dari orang kebanyakan. “Saya ingin mendukung impian istri saya,” ucapnya.
Briptu Nova bersyukur mendapatkan pasangan seperti Briptu Andik yang pengertian dan mendukung cita-cita istri. Seleksi yang diikuti oleh perempuan berusia 26 tahun asal Pontianak ini adalah keinginannya. Meninggalkan tes tersebut artinya gugur secara langsung.
“Saya ingin mengabdi pada negara. Apa yang saya lakukan merupakan tugas negara. Keinginan saya begitu kuat,” tuturnya Briptu Nova.