Kisah Di Balik Kebangkitan Perinus Sorong
jpnn.com - PT Perikanan Nusantara (Perinus) cabang Sorong, Papua Barat saat ini terus menunjukkan perubahan, setelah sejak tahun 1999 'tak bernyawa' lantaran mengalami kebangkrutan. BUMN yang bergerak di bidang budidaya serta pengolahan ikan ini mulai kembali bisa bernapas pada tahun 2013.
==========
Yessy Artada, Sorong
==========
Keberhasilan ini tak dapat dipungkiri sangat menakjubkan, pasalnya warga di Sorong sudah berasumsi Perinus tak mungkin bisa 'bernyawa' lagi. Kepala Kantor Cabang PT Perinus, Srinona Kadarisman menjelaskan awal mula keterpurukan BUMN perikanan ini terjadi sejak adanya kerusuhan di Ambon, yang akhirnya berdampak pada matinya cabang-cabang industri perikanan di wilayah Indonesia Timur.
Beban membayar upah hingga biaya operasional, menjadi faktor utama kantor cabang di Ambon dan Sorong mati sejak tahun 1999. Saat itu pula, tak ada satu aktifitaspun di Perinus cabang Sorong. Bahkan beberapa kantor terlihat usang dan tak terawat lantaran tak tersentuh oleh aktivitas manusia.
Namun, saat ini ruangan pengolahan ikan di cabang Sorong sudah sangat bersih dan terawat, termasuk perkantoran di Perinus.
"Akhirnya tahun 1999 perikanan di wilayah Indonesia Timur mati total, karena tidak kuat membayarkan gaji dan produksi kantor cabang lain. Kehadiran saya di Sorong ini salah satunya untuk menghidupkan kembali kegiatan perikanan," ujar Sri saat ditemui di kantornya.