Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah di Balik Kematian Mendadak Om Manajer Adji Massaid

Terkenang Lambaian Tangan dan Salaman Berkali-kali

Minggu, 06 Februari 2011 – 08:08 WIB
Kisah di Balik Kematian Mendadak Om Manajer Adji Massaid - JPNN.COM
 

Di mata Widodo, Adjie Massaid adalah sosok manajer yang bertanggung jawab dan berpikiran maju. "Seminggu lalu Mas Adjie datang ke hotel mengendarai moge (motor gede)-nya. Dia mengajak seseorang untuk mengukur jas tim pelatih, ofisial, dan pemain. Dia bilang akan membuatkan kami jas dan biayanya dia tanggung dengan uang pribadi. Dia ingin timnas bergaya seperti tim Eropa," beber Widodo yang mengaku tahu kepergian Adjie sekitar pukul 04.30 dari running text di salah satu stasiun televisi.

Ada satu pesan Adjie yang menurut Widodo terngiang-ngiang di telinganya setelah sang manajer pergi. "Dia menyampaikan kepada saya jika ada dua hal yang ingin diraihnya saat menjabat manajer timnas U-23. Yaitu, timnas lolos ke fase kualifikasi Olimpiade dan meraih medali emas SEA Games November nanti. Hal itu yang akan kami camkan kepada tim supaya mereka terlecut untuk bisa mewujudkan mimpi Mas Adjie. Kami sangat kehilangan sosok yang begitu bertanggung jawab dan profesional," papar Widodo.

Sementara itu, kolega Adjie sesama politikus di Partai Demokrat, Komar, kepada media mengungkapkan bahwa suatu hari Adjie mengutarakan keinginannya. "Dia bilang kepada saya ingin suatu saat menjadi Sekjen PSSI. Mas Adjie pernah bilang begitu kepada saya. Makanya, dia terlihat serius menjadi manajer U-23. Menurut saya, itu rute yang ingin dia tempuh agar bisa menjadi Sekjen PSSI," papar Komar. (c2/kum)



Kematian Adjie Massaid memang sangat mendadak. Namun, tanda-tanda almarhum "berpamitan" sudah dirasakan sejumlah koleganya. ==============================

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close