Kisah Febri Fatma, Anak Petani yang Sebentar Lagi jadi Dokter, Luar Biasa
Kala mengikuti SBMPTN, Eli mantap memilih Universitas Jember sebagai pilihan, dengan Fakultas Kedokteran sebagai pilihan pertama, disusul Fakultas Kedokteran Gigi sebagai pilihan selanjutnya. Kedua pilihan fakultas itu didukung penuh oleh orang tuanya.
"Sejak kecil saya bercita-cita bekerja di bidang kesehatan, khususnya dokter karena menurut saya profesi di bidang kesehatan itu mulia karena tugasnya menolong orang," tuturnya.
Awalnya Eli sempat ragu juga dengan masalah biaya ketika memilih Fakultas Kedokteran di Unej.
Namun saat mengutarakan niatnya masuk ke Fakultas Kedokteran justru orang tuanya sangat mendukung.
Bapaknya yang aktif mencari informasi biaya kuliah kepada para petugas kesehatan, kenalan, bahkan kepada kakak kelas Eli yang sudah kuliah karena maklum kemampuan keluarganya terbatas, sehingga harus benar-benar berhitung.
Namun, dengan dukungan orang tua dan beasiswa Bidikmisi membuatnya yakin bisa mengenyam pendidikan di bangku kuliah, sehingga amanah tersebut dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Rajin membaca catatan kuliah dan buku yang direkomendasikan oleh dosen menjadi kewajibannya sehari-hari, selain berdiskusi dengan sesama kawan di kampus.
Anak petani itu terbiasa belajar saat dini hari menjelang salat shubuh agar lebih konsentrasi, berusaha belajar sungguh-sungguh supaya harapan orang tuanya untuk menjadi dokter terwujud, apalagi belum ada warga di desanya yang menjadi seorang dokter.