Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Haru Mengentaskan Anak Jalanan Hingga Berurusan dengan Polisi

Rabu, 27 Januari 2016 – 10:29 WIB
Kisah Haru Mengentaskan Anak Jalanan Hingga Berurusan dengan Polisi - JPNN.COM
Komunitas Rumput Taky. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - Tak banyak orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak-anak jalanan. Andri Umamit sebaliknya. Ia betah hidup di jalanan demi mengentaskan nasib ‘adik-adiknya’.

Ika Fuji Rahayu, Ternate – Malut Post (Grup JPNN)

Malut Post membuat janji bertemu Andri Umamit di pusat kota, tepatnya di Pusat Kuliner Belakang Mall Jatiland Ternate, tempat ia dan para anak jalanan biasa mangkal. Hari mulai malam. Tak perlu menunggu lama, Andri muncul bersama dua ‘adik-adiknya’, Uli dan Aki.

Andri bertubuh tinggi dan kurus, berambut gimbal, dan memanggul sebuah ransel lusuh. “Ini Uli dan Aki, mereka sudah seperti adik-adik saya sendiri. Teman-teman yang lain masih sedang mengaji,” katanya memperkenalkan.

Ya, bagi Andri, anak-anak yang hidup di jalanan seperti Uli dan Aki merupakan adik-adiknya. Ia makan bersama mereka, belajar bersama mereka, berkarya bersama mereka, hingga harus berurusan dengan polisi gara-gara mereka. Kepeduliannya yang tinggi terhadap anak-anak ini mendorongnya untuk mendirikan Komunitas Rumput Taky, sebuah wadah untuk mengentaskan anak jalanan.

“Waktu itu 2011. Namun lama sebelumnya saya sudah pernah merasakan hidup di jalanan di Pulau Jawa,” ujar pemuda berdarah campuran Sanana, Tidore, dan Makean ini.

Pengalaman hidup di jalanan membuatnya gelisah melihat makin banyaknya anak-anak di Kota Ternate yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di jalan. Kegelisahannya beralasan. Anak-anak ini, yang sebagian besar hidup di areal Pasar Gamalama, rata-rata tak punya etika, mengisap lem aibon, tawuran, dan mencuri. Meskipun rata-rata masih memiliki orang tua, banyak di antara mereka telah putus sekolah.

“Saya sendiri dulunya pengisap lem. Teman-teman saya banyak yang mati karena itu. Saya tidak mau mereka-mereka ini bernasib sama,” katanya seraya menatap Uli dan Aki.

Tak banyak orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak-anak jalanan. Andri Umamit sebaliknya. Ia betah hidup di jalanan demi mengentaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News