Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
’’Kalau jaringan saya kan kalangan para wirausahawan, nah Mas Puji inilah yang memiliki jaringan kuat di kalangan aktivis kaum difabel. Jadi, dari dialah saya bisa bertemu dengan teman-teman difabel yang pintar jadi driver motor roda tiga,’’ ujarnya.
Setelah merekrut driver, Tri dan Puji gencar melakukan sosialisasi ke sejumlah perkumpulan difabel dan masyarakat umum.
Untuk perkenalan dan promo, pada enam bulan pertama, Juli–Desember 2015, ongkos yang diterima driver masih seikhlasnya. Buntutnya, selain penumpang difabel, ojek roda tiga itu diminati masyarakat umum dan para turis asing.
’’Ibu-ibu suka panggil kami untuk ke pasar, bawa belanjaan. Kami pun tidak bisa menolak. Yang penting ada penumpang,’’ ujar anak pertama di antara dua bersaudara itu.
Berkat gagasan brilian tersebut, Difa City Tour and Transport diundang secara khusus dalam peringatan Hari Difabel Sedunia pada 1 Desember tahun lalu di Jogjakarta.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Tri dan Puji pun berupaya menarik perhatian undangan maupun media. Upayanya tidak sia-sia.
Sejumlah wartawan mewawancarinya, termasuk dari media asing seperti BBC London dan NHK Jepang.
Dampak publikasi tersebut luar biasa. Pelanggan ojek difabel itu meningkat tajam. Jumlah driver terpaksa ditambah menjadi 15 orang dengan lima driver sebagai cadangan.