Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Istri yang Tercekik Suami Pelit dan Penuh Perhitungan

Minggu, 10 Januari 2016 – 09:56 WIB
Kisah Istri yang Tercekik Suami Pelit dan Penuh Perhitungan - JPNN.COM
Ilustrasi. RADAR SURABAYA

jpnn.com - KARIN, 37, sebenarnya masih berkomitmen untuk terus berkarir dan memiliki penghasilan sendiri meski sudah menikah dengan Donjuan, 43. Namun karena kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak yang tidak bisa dinomorduakan, dia pun  mengalah dan keluar dari pekerjaan. Sayangnya, sang suami ternyata lelaki pelit, bakhil, bahkan sangat perhitungan meskipun pada istri sendiri. 

Haltersebut menjadi poin utama yang diangkat Karin,  saat sesi persidangan gugatan cerai Donjuan. Ia memang sudah kadung mangkel (marah+jengkel) dengan sikap pelit suaminya yang menurutnya “amit-amit jabang bayi.” 

Sebagai istri dan ibu rumah tangga, Donjuan memang tidak memberinya kuasa untuk mengelola keuangan keluarga. Sebelumnya saat ia masih bekerja, kalau butuh membeli keperluan rumah tangga, selama uang dari bekerja masih ada, ia pakai uangnya sendiri. 

“Tapi saya sudah nggak bekerja lagi sejak punya anak. Nggak nututi waktunya kalau harus bekerja sementara anak-anak nggak ada yang jaga. Orang tua juga tinggal jauh dari Surabaya,” ulas Karin, warga Semolowaru. 

Karena sudah tidak pegang uang sendiri, maka setiap pagi sebelum Donjuan ke kantor, dia meminta jatah uang belanja harian. Namun, Donjuan seolah tak ikhlas memberikan uang belanja itu ke Karin. Dia terlebih dulu selalu bertanya mendetail mulai dari apa saja yang akan dibeli, hingga detil harga belanjaan. 

Itu belum uang tak terduga kalau si kecil minta jajan pada pedagang jajanan yang kerap lewat di depan rumah. “Saya diperlakukan seperti anak buahnya. Padahal, saya ini istrinya yang mengurus keperluan rumah untuk anak-anak dan untuk dia,” tandas Karin. 

Itu baru soal dapur, belum lagi soal yang lain. Menurut Karin, namanya perempuan tentu banyak kebutuhan ekstra. Seperti make up, baju dan kadang butuh printilan seperti arisan dan juga kumpul-kumpul dengan kawan-kawan lama. 

Tapi karena minta uang untuk operasional rumah tangga sehari-hari saja selalu ditanya macam-macam bahkan disuruh membuat daftar perincian uang keluar-masuk, maka untuk minta yang keperluan pribadinya, Karin jadi takut. 

KARIN, 37, sebenarnya masih berkomitmen untuk terus berkarir dan memiliki penghasilan sendiri meski sudah menikah dengan Donjuan, 43. Namun karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News