Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Kembar Tunagrahita yang Jadi Banpol di Polsek Rarowatu

Jumat, 19 Februari 2016 – 09:07 WIB
Kisah Kembar Tunagrahita yang Jadi Banpol di Polsek Rarowatu - JPNN.COM
Ilustrasi.

Manto dan Anto juga senang bekerja di Polsek. Bahkan dengan profesi yang mereka geluti itu, Botak dan Bone, mengaku mampu membantu meringankan beban kehidupan rumah tangga. Tiap bulan, kembar ini bisa memberikan uang Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, kepada ibunya. Tidak hanya itu, mereka juga bahkan bisa membeli dua ekor sapi dari kerjanya menjadi clening servis. Sampai saat ini, sapi yang mereka miliki sudah berjumlah lima ekor.

Menurut Bone, sapi pertama mereka beli dengan harga 1 juta rupiah. Pembelian dengan harga murah itu karena sapi yang dibeli masih dalam kandungan. "Saat sudah melahirkan baru saya bayar satu juta. Kalau beli yang besar, saya tidak mampu. Sekarang sapi pertama yang saya beli sudah melahirkan. Sapi ini kami pelihara di belakang rumah, untuk persiapan jika butuh uang suatu saat," cerita Bone.

Lurah Taubonto, Astri, mengakui bahwa Anto dan Manto adalah warganya. Keduanya adalah anak dari seorang janda bernama Ida. Ia juga mengakui bila Anto dan Manto memang terlihat berbeda dengan pemuda normal lainnya. "Ada lima anak ibu Ida, dua diantaranya Bone dan Botak, sepertinya mengalami gangguan psikis. Kalau bicara agak lambat. Namun begitu, mereka berdua bisa berkomunikasi dgn baik. Seperti tunagrahita,” katanya. (nuryadi/adk/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close