Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah-Kisah Menarik di Balik Renovasi Masjid di Kompleks Istana Presiden

Paspampres Siaga Hendak Menembak, Ternyata Ban Truk Meletus

Minggu, 17 Oktober 2010 – 08:08 WIB
Kisah-Kisah Menarik di Balik Renovasi Masjid di Kompleks Istana Presiden - JPNN.COM
Chairman/Chief Executive Designer BD+A Design Irvan A (tengah) bersama 2 arsiteknya, Andi Suwandi (kiri) dan Dyah Murwandari (kanan). Foto : Sofyan Hendra/JAWA POS

Batu tersebut kini tetap ada. Namun, fungsinya berubah. Batu tersebut hanya dijadikan sebagai salah satu ornamen pelataran masjid. Cungkupnya diangkat. "Kami tak ingin ada kesan pengultusan," tutur perempuan berjilbab tersebut.

Kisah pengangkatan batu hitam itu adalah salah satu cerita di balik pemugaran Masjid Baiturrahim, yang pembangunan fisiknya berlangsung sekitar delapan bulan. Ide pemugaran berawal dua tahun lalu atas usulan Hatta Rajasa. Kala itu Hatta masih menjabat Mensesneg. Pembangunan masjid dilanjutkan pada masa Mensesneg Sudi Silalahi.

Pemugaran dilakukan karena arah kiblat masjid yang bersebelahan dengan Istana Merdeka tersebut tidak akurat. Selain itu, kapasitas masjid sudah tak mencukupi untuk menampung seluruh jamaah saat salat Jumat dilaksanakan.

Sepintas, masjid tersebut tak berbeda dengan masjid-masjid perkantoran lain. Fungsinya lebih banyak untuk salat Jumat. Namun, masjid itu menjadi istimewa karena didesain sendiri oleh Presiden Soekarno dan arsitek RM Soedarsono. Karena merupakan prakarsa presiden pertama RI, tim dari BD+A Design berusaha tidak memberangus desain asli.

Karena arah kiblat tidak akurat, Masjid Baiturrahim di kompleks Istana Presiden direnovasi. Berikut cerita-cerita menarik di balik pemugaran masjid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News