Kisah Mantan Intel Inggris Penulis Rahasia Trump-Rusia
jpnn.com - jpnn.com -Christopher Steele menjadi pembicaraan dunia. Rumahnya di kawasan kota kecil Surrey County, Inggris mendadak kedatangan banyak tamu. Orang-orang masih bergantian datang ke rumah meski empunya sudah pergi.
Steele memang sudah meninggalkan kediamannya sejak Rabu (11/1), tepatnya beberapa jam sebelum namanya tertulis di berbagai media sebagai penulis memo Golden Shower.
Steele disebut sebagai penulis memo dua lembar yang berisi rahasia di balik hubungan mesra presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Rusia. Termasuk kelakuan miring taipan 70 tahun itu saat berkunjung ke Negeri Beruang Merah tersebut. Wall Street Journal menjadi media pertama yang menuliskan nama Steele. Dalam hitungan menit, media cetak dan elektronik di seantero AS langsung memopulerkan namanya.
"Saya belum bertemu dengan seorang pun penghuni rumah sebelah sejak Rabu,’’ kata Mike Hopper, tetangga Steele, Kamis (12/1).
Sebagian besar tamu yang mencari Steele itu adalah media. Rata-rata, mereka ingin mengonfirmasikan kabar yang beredar mulai awal pekan lalu tentang Steele, si mantan petinggi M16 (Badan Intelijen Inggris) yang membuka borok Trump.
Pria yang bergabung dengan M16 sejak 1990-an itu diketahui pernah bertugas di Rusia, Afghanistan, Paris, dan AS. Pada 2009 dia mengundurkan diri dan memilih tetap berkecimpung di dunia intelijen, namun di jalur swasta. Pria kelahiran Teluk Aden, Yaman, itu mendirikan Orbis. Di sana, dia berperan sebagai penasihat intelijen dan aktif terlibat dalam berbagai aksi pengintaian atau penyelidikan rahasia.
The Telegraph melaporkan bahwa Steele langsung kabur dari rumah begitu media-media Amerika Serikat (AS) masif memberitakan memonya. Dan, insting pria 52 tahun itu tepat. Beberapa jam setelah dia mengusung keluarganya ke tempat aman, Wall Street Journal membongkar identitasnya. Steele tertulis jelas sebagai penulis memo yang membuat Trump berang itu. Semula, dia hanya tertulis sebagai mantan mata-mata M16.
Selain rumah Steele, media menyerbu kantornya di dekat Buckingham Palace. Namun, mereka yang memburu Steele sampai ke Orbis pun harus gigit jari. ’’Tidak ada seorang pun yang masuk (kantor) hari ini (Kamis),’’ ujar resepsionis Orbis kepada Agence France-Presse.